MENGUBAH KAMPUNG MALING MENJADI KAMPUNG SANTRI
Ketika kita mendengar SDI Darut Tauhid maka masyarakat menganggapnya merupakan cabang dari Daarut Tauhiid Bandung pimpinan Ust. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, padahal hal tersebut salah karena SDI Darut Tauhid ini berbeda bahkan mempunyai yayasan sendiri yang berdiri sejak Juli 2007 dengan akte notaries Hj. Tuty Alawiyah, SH dengan nama Yayasan Daarut Tauhid Jakarta yang dipelopori oleh Ust. Syamsudin dan Sarip Abdul Rohman yang merupakan warga yang peduli terhadap pendidikan di daerah Kp. Bedeng Cilincing Rorotan. Nama Daarut Tauhid ini berasal dari pondok pesantren di Pulau Madura. Yaitu salah satu ponpes yang cukup merakyat di hati masyarakat Madura yaitu Ponpes Darut Tauhid Injelan. Ponpes ini didirikan sejak tahun 1930 di atas lahan seluas 3 hektar tersebut, dulunya hanya sebuah madrasah perkampungan yang diasuh oleh (alm) KH Sholeh Faqih. yang berlokasi di Kampung Injelan, Desa Panggung, Kecamatan Kota Sampang tersebut, yang hingga kini belum banyak yang tahu. Nama Ponpes Darut Tauhid Injelan dan lambang yang menjadi logo ponpes dibuat sendiri oleh As Sayyid Al Habib Muhammad Alawi Al Maliki yaitu salah seorang ulama besar dari tanah suci Makkah. Sekarang Ponpes tersebut diasuh oleh KH Abd. Muhaimin Abd.
Pada tahun 2000 KH Abd. Muhaimin Abd.
Pada saat banjir 2007 daerah ini terkena banjir yang cukup besar yaitu sekitar 2 m atau setinggi leher orang dewasa tetapi selama 4 hari tidak ada bantuan dari pemerintah bahkan ketika melaporkan ke salkorlak kecamatan daerah ini dianggap tidak terkena dampak banjir. Padahal ada lebih dari 1000 orang mengungsi didalam container, bantuan pertama kali pada hari ke 4 yaitu dari LAZ Portal Infaq lalu setelah itu banyak lagi bantuan dari LSM dan donator lainnya. Setelah banjir itu selesai saya diamanahkan memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak sekitar namun setelah didata hampir 80 % usia pendidikan tingkat SD, itu putus sekolah karena sekolah yang didirikan oleh IPI (Ikatan Pemulung Indonesia) itu tiba-tiba bubar ditengah jalan sehingga banyak muridnya yang tidak berikan rapor sehingga tidak bisa sekolah ditempat lain. Saat itu saya baru lulus dari UNJ dan belum mendapat pekerjaan, maka saya berdoa kepada Allah agar bisa membantu daerah ini dengan mendirikan pendidikan didaerah ini. Doa itu dikabulkan dengan tawaran ust. Syamsudin untuk mendirikan sekolah SD didaerah ini agar bisa menyelamatkan pendidikan anak-anak sekitar yang sebagian besar adalah anak dhuafa. Maka saya berazzam untuk mendirikan Sekolah Dasar Islam Darut Tauhid walaupun saat itu tidak ada modal atau dalam menggaji guru nanti. Tetapi saya yakin Allah SWT akan membantu umatnya yang membantu agama Allah. Saat mulai mendirikan sekolah ini jumlah murid sekitar 60 siswa yang berasal dari anak putus sekolah dari kelas 1 s/d 4, dan 4 orang guru. Pada awalnya kita meminta SPP kepada murid namun banyak yang tidak bias membayarnya karena tidak mampu sehingga kita berinisiatif untuk menggratiskan seluruh biaya pendidikan agar yang penting mereka tetap sekolah. Dari awal mendirikan sekolah ini kita bekerjasama dengan LAZ Portal Infaq dengan bantuan beasiswa Cerah kepada anak sd –sma disekitar wilayah ini yaitu Kp. Bedeng, Kp. Kesepatan, Kp. Kali Gendong, Kp. Sawah dan Kp. Rawamalang yang merupakan daerah kumuh di Jakarta Utara. Dalam awal prosesnya disekolah ini walaupun kita biaya pendidikan gratis tetapi tetap memikirkan kualitas sehingga walupun SDI sekualitas SDIT dengan pembelajaran ditambahkan dengan mata pelajaran tahsin, tahfidz dan bahasa Arab, juga mempunyai targetan siswa itu bisa hafal juz 30 pada saat lulus nanti. Dan juga ditambah banyaknya ekskul yaitu ekskul Qosidah, Pramuka, Tari Saman, Komputer dan teater, maka kita membuahkan hasil mendapatkan penghargaan sebagai Juara I Pramuka Penggalang lomba Lintas Budaya Pesisir Tingkat Jakarta Utara, Juara 2 Lomba Dongeng se Jabodetabek, juara 1 lomba Marathon Sejabotabek, juara 1 dan 2 lomba Ketangkasan Siaga dan Lain-lain. Sekarang sekolah ini telah berdiri selama 4 tahun ini muridnya sudah berjumlah 250 anak. Gedung yang awalnya seadanya hanya 3 ruang tetapi dengan banyaknya bantuan dari para donator dan gubernur DKI Jakarta kita bisa menambah bangunan sehingga kita bisa memberikan tempat yang nyaman agar anak bisa sekolah. Namun masih banyak lagi sarana yang masih kurang diantaranya halaman sekolah yang masih beralaskan tanah, meja bangku siswa yang reot karena berasal dari bangku meja rusak dari sekolah negeri yang kita perbaiki, perpusatakaan dan lab computer yang tergusur karena bertambahnya murid sedangkan ruangan seadanya dan masih banyak lagi. Dan untuk perizinan kita sejak awal dipersulit oleh lurah tetapi semua itu bisa ditembus agar sekolah ini dapat dizinkan oleh pemerintah dengan kedatangan Gubernur DKI Jakarta Bapak Fauzi Bowo. Ditambah lagi kita bisa membangun TK didaerah ini karena tidak ada TK disekitar sekarang siswa TK berjumlah 47 anak, kita ingin mebentuk tk untuk kaum dhuafa dengan nama TK Al Firdaus. Alhamdullilah sekarang sudah bisa memberantas anak putus sekolah didaerah ini dan juga tidak ada lagi perampokan pencurian maupun perjudian yang dulu membuat citra buruk daerah ini, sekarang anak-anaknya sudah menjadi santri membuat daerah ini mendapat julukan kampung santri. Alhamdullilah juga SDI Darut Tauhid pada tanggal 31 Agustus 2010 sudah mendptkan Izin Prinsip sebagai Sekolah Dasar Khusus sekarang sedang mengajukan izin operasional sekolah. Semua perjalanan panjang ini tidak dapat diraih tanpa Do’a dan bantuan dari banyak pihak terutama LAZ PORTAL INFAQ. Semoga para dermawan atau lembaga yang membantu sekolah ini di balasan kebaikannya dengan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Amin
Saya turut bangga dan berbahagia mendengar berita ini. Semoga keluarga besar SDI Darut Tauhid diberi kemudahan dalam perjuagannya. Amin.
BalasHapushamdan lillah moga2 kalimat tauhid berkembang di darut tauhid ini Aminn....
BalasHapusSemuga sukses dan berkembang
BalasHapus